Kamis, 21 Februari 2019

Essay Beasiswa Bazma Pertamina Batch V

Diposting oleh Unknown di 16.00 3 komentar

Bismillahirrahmanirrahim.

Inilah saya.
Mengembangkan diri agar terus berkontribusi untuk negeri.

Nama saya Alya Awanis Zahara, mahasiswi program studi Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Negeri Jakarta. Ini adalah tahun kedua saya berkuliah di universitas yang sama sekali tidak pernah terlintas dipikiran saya, pun jurusannya.

Setelah sekian banyak perguruan tinggi negeri dan kedinasan yang saya coba. Setelah berulang kali jatuh terpuruk, akhirnya Sang Pemilik Semesta menempatkan saya di sini. Kata orang, sukses bukan saat kita mendapatkan apa yang kita mau, tapi sukses adalah sebarapa tinggi kita memantul setelah terlempar keras ke bawah. Alhamdulillah saya bangkit.


Sangat bersyukur atas segala pelajaran yang saya dapat dalam menemukan jalan menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Lebih mendekatkan saya kepadaNya, juga kepada orang-orang yang tulus menyayangi saya. Tiada saya ucap selain terimakasih.

Saya dibesarkan dalam kehangatan keluarga yang saling menyayangi. Menjadi anak pertama dari dua bersaudara, berusaha memberi contoh terbaik untuk Adik saya, ia kelas 6 SD sekarang. Sebisa mungkin saya membantunya belajar jika sedang di rumah. Saya tidak ingin ia kehilangan sosok kakak karena sekarang saya lebih sering tinggal di kost.

Ayah saya, Bapak, sudah berhenti bekerja tidak lama setelah adik saya lahir. Lalu Bapak terus berusaha tanpa mengeluh di depan kami anak-anaknya, Bapak pula yang terus mengantarku mengejar kampus impian. Panas, hujan, lelah, bahkan sakit pun Bapak tetap memboncengiku di jok belakang motornya.

Mamah, sosok luar biasa yang tak henti mendo’akan keluarganya setiap saat. Sosoknya terlalu berharga untuk digambarkan dengan tulisan ini. Maaf belum bisa menjadi yang terbaik, Mah.

Teruntuk Mamah, Bapak dan Adikku, mulut ini memang tak sering mengutarakan, tapi hati ini selalu tahu, saya teramat menyayangi kalian.

Ingin sekali meringankan beban dan menyenangkan hati mereka. Salah satunya dengan mendaftar Beasiswa Bazma Pertamina. Besar harapan langkah ini beriringan do’a agar lolos menjadi satu dari sekian banyak pendaftar.

Target saya lulus kuliah maksimal 4 tahun! Namun tidak mengurangi semangat ini untuk tetap menjadi pengurus BEM agar bisa memberi sedikit kebermanfaatan untuk sekitar.

Semakin bertambahnya umur, semakin banyak pula jaringan kita. Mendengar keluh kesah teman-teman dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Merasa bersyukur atas apa  yang telah saya dapat. Pendidikan layak.

Kuliah di jurusan yang insyaAllah akan mendapat gelar Sarjana Pendidikan? Apa harus menjadi guru? Tidak juga.

Sejenak berpikir, apa seluruh pelosok negeri ini merasakan yang sama? Jawaban pastinya adalah tidak. Berdasarkan beberapa mata kuliah kependidikan (MKDK) yang telah saya ambil dalam tiga semester ini, masih banyak sekali kekurangan Ibu Pertiwi di bidang pendidikan. Fasilitas seperti tenaga pengajar, kurikulum pendidikan serta sarana dan prasarana juga terasa belum maksimal.

Entah kenapa, secara sederhana, rasa ini hadir. Rasa ingin ikut membangun peradaban negeri. Ingin ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Membentuk generasi penerus yang lebih baik lagi. Bukan hanya dari segi berpikir, namun juga dalam beretika.

Maka dari itu, saya mulai mencoba berkontribusi dengan menjadi pengajar di salah satu bimbel yang cukup terkenal. Mengajar dengan cara yang asik agar mudah diterima. Saya ingin menjadi guru sekaligus teman bagi mereka. Berharap ilmu ini menjadi lebih berkah. Beruntungnya saya bertemu mereka.

Mungkin jika bukan di UNJ, saya tidak akan merasakan semua ini. Menjadi pengajar, mendapat teman dan lingkungan yang nyaman, juga masih banyak lagi. Jika sabar dan syukur kuncinya, maka benar saja, semua kejadian selalu ada hikmahnya.

Saat jiwa terpanggil mengabdi untuk negeri,
saya hanya ingin mendidik dengan hati.
Tetapi, jadi apapun kita nanti,
berusahalah menjadi bagian terbaik diri ini.

Because wherever life plants you, just bloom and grace☺❤

Kamis, 17 Agustus 2017

Margonda Jantung Kota Depok

Diposting oleh Unknown di 22.59 0 komentar
Barangkali salah satu dari kalian adalah warga Depok. Jika iya, tahu Jalan Margonda? Kalau Margonda itu siapa kalian tahu?

Mari aku beritahu sedikit tentang pahlawan nasional yang dijadikan nama jalan protokol Depok tersebut. Begini ceritanya, perjuangan Margonda untuk menyatukan Depok ke dalam pemerintahan RI tidaklah banyak diketahui orang, pun kurang terdokumentasi dan simpang siur. Nama Margonda juga tidak banyak ditulis dalam buku-buku sejarah.
Nyali serta usaha besarnya bertempur melawan Belanda dan Sekutu yang persenjataannya serba lengkap merupakan hal yang patut kita teladani. Ia selalu membawa modal bernama semangat berwujud aksi nekad. Pemuda macam Margonda yang pro-Republik ingin membuat 'daerah istimewa' Depok yang sejak lama 'dimerdekakan' Cornelis Chastelein ini bergabung bersama RI.

Hal berikutnya yang dapat kita contoh dari Margonda adalah jiwa organisasinya sangat tinggi, beliau aktif dalam berbagai gerakan kepemudaan. Setelah bergabung bersama BKR di Bogor dengan pangkat letnan muda, beliau ikut serta dalam Pasukan Batalion I di Depok bersama Tole Iskandar.

Margonda gugur diumurnya yang ke 27 tahun bersama ratusan pejuang dalam upaya merebut kembali Depok dari tangan NICA setelah meletusnya peristiwa Gedoran Depok. Kali Bata, Depok menjadi saksi gugurnya pimpinan AMRI tersebut.
Penggalan kisah tentang Margonda di atas mengambil tempat tersendiri di hati saya. Semangat beliau menyiratkan bahwa aku, kamu, dan kita sebagai pemuda Indonesia haruslah berani bertindak nyata demi hal yang positif untuk bangsanya.
"If you don't like a rule, just follow it. Reach on the top. And change the rule" -Adolf Hitler

Selasa, 04 Februari 2014

About 7 jhs

Diposting oleh Unknown di 05.22 0 komentar
Hai haiiii


Kali ini yang aku mau cerita tentang...




Tempat di mana aku menghabiskan waktu 3 tahun belakangan, 
Tempat berjuta kenangan, pengalaman dan pelajaran,
Tempat di mana aku bertemu kamu dan mereka,
Tempat yang membentuk aku menjadi ‘aku’,
Ya, saksi bisu masa remajaku.

Etttttt


Intinya mau ngebahas SMPN 7 Depok *jengjeeeng*


Jadi gini, tanggal 17 Januari kemarin Onar baru ulang tahun yang ke sekian kalinya. Etapi pada tau gak kenapa disebut ‘Onar’? Ya gak tau juga sih, kalau masalah ini versinya banyak, ada yang bilang grgr dulu SMPN 1 dan ada di Jalan Radar AURI gitu, One AURI.

Oh iya, kepsek Onar baru ni, namanya Ibu Lia Nurlia S.Pd.
Kalau masalah guru dan staf TU itu banyak, jumlah semuanya ada 57 kalau gak salah. Guru di sini banyak macamnya, mulai dari yang gahoel sangat, good looking, bahkan sampai yang ngasih tugas deadline-nya mepet pet pet petttt, coba bayangin kalau 14 mapel kek gitu semua.harus siap dibikin stress maksimal. Tapi banyak juga yang baiknya kelewat bates, duh, like an angel without wings.

Ekskul di sini juga lumayan banyak, ada basket pastinya, trus futsal, paskib, pramuka, club juga ada, english club, math club, indo club sama ips club di antaranya. Trus Onar juga ada peraturan baru yang gue rasa aneh, tapi keknya bukan cuma gue deh yang ngerasa gitu, nih ya peraturannya adalahhh.....
Kalau ngomong,

HARUS PAKAI AKU KAMU


Dan kalau kegep sama guru ngomong lo-gue bakal dihukum.buakakak. Waktu awal diumumin peraturan ini tuh malah dibuat bahan lelucon coba. Gak tau dah yak itu peraturan dari mana, yang jelas gue gak selalu ‘ber-aku-kamu-an’ kalau ngomong, cuma sama orang tertentu aja atau gak kalau lagi blogging kek tadi di atas. Trus-trus setiap kelas di onar juga bebas mau di cat kek gimana aja, sekreatif siswanya deh!

Cukup-cukup, kita bahas security di sini, hahay, pastinya ada Pak Etjeppp, Pak Slamet, sama Pak Yahya, tiati aje, mereka punya samurai. Lanjut sedikit tentang kantin Onar, dari ujung ada Mama Dezzz, beeeeuuh, kelewat gawl, insap deh kalau udah ngomongin dia haha. Trus ada Mang Ikin family, yuhu, ada yang Telor Mang Ikin Lovers?pasti. Di sana ada Mbah juga, orangnya baik bat.sumveh. Perlu kalian tau, Mbah ngefans sama temen gue loh.


Anyway, gue gak tau kenapa bisa masuk Onar, awalnya gak berharap sama sekali, gak ada keinginan sedikitpun, tbtb setelah tau nem gue, orang tua langsung daftarin ke sini, padahal gue gak tau apa-apa tentang sekolah ini, tau fisik sekolahnya aja baru pas pendaftaran. Awal masuk sini tuh gabut setengah mati, nyesel malah, pen pindah--_---kelas 7 cuma kenal Ganes

Tapi kesini-sini gue semakin nyaman, apalagi waktu kelas 8, gak akan abis kalau diceritain. Temen-temen gue limited edition.langka.gilak.gak tau malu.freak.sarap.pinter.rajin ibadah juga, semuanya deh, gak tau nanti SMA dapet temen kek mereka lagi atau enggak. Pasti bakal kgn bgt ya. Skip-skip, harusnyakan ceritain sekolah gue, bukan pengalaman gue di sekolah.
Oiya ini tugas gue, jadi reporter amatiran. Happy watching❤


Sekian deh yak, sebenernya itu cuma sebagian kecil dari onar, padahal too much memories I haven't tell u. Last,

I’m so proud being a member of 7 jhs, thx.

Sabtu, 01 Februari 2014

The differences hotel and motel? Atau perbedaan hotel dan motel dalam bahasa inggris?

Diposting oleh Unknown di 13.21 0 komentar
What the different Hotel and Motel? Here we go;)

 



Hotel and Motel is a specialty other than home. Both have a difference include:
1.   Definition
a.   Hotels a establishment that provides paid lodging on a short-term basis only and provides numerous amenities to guests which may increase their lodging satisfaction.
b.  Motels an establishment that provides short-term and long-term lodging usually located with good access to the national road network but with less guest comfort.

2.   Architecture
a.   Hotels usually have a couple of rooms on different floors of the structure and has stairs, elevators and internal corridors. It offers different luxury.
b.  Motel has one or two floors, where guests can access their rooms directly from the parking lot. Motel more utilitarian.

3.   Number and kind of employees
a.   Hotels generally trends to have a large group of people, such as receptionist, concierge, housekeepers, parking valets, etc. Hotels may offer services such as restaurants, leisure options, gym, pool, etc.
b.  Motel hire people who are very little like receptionists and housekeepers. If the motel is very small, the receptionist can also perform household chores as well.

4.   Price
a.   Hotel more expensive than a motel, but if you go to the rural areas, the cost of cheap hotel and a motel in urban areas, maybe the same. Along with that, people can spend more time in the hotel, as it is designes for longer stays.
b.  Motel, cheaper than hotels because of incomplete facilities.

5.   Location
a.   Hotel are usually located in the city.
b.  Motel located in remote areas or on the outskirts.

6.   The parking area
a.   Hotels are usually separated from her hotel building.
b.  The motel is a motel the page.


To summarize the differences between hotels and motels in a row, we can say the motel is located around the highway, where people can spend the night, when one is traveling long distances. On the other hand, one could have an extended stay at the hotel.

Senin, 11 Februari 2013

Rangka Tubuh Manusia

Diposting oleh Unknown di 15.07 1 komentar







Sabtu, 09 Februari 2013

Part of A Plant

Diposting oleh Unknown di 16.00 1 komentar





Jumat, 08 Februari 2013

Narrative Text

Diposting oleh Unknown di 15.51 0 komentar
Pengertian Narrative Text


Disebutkan bahwa A narrative text is an imaginative story to entertain people (teks narasi adalah cerita imaginatif yang bertujuan menghibur orang).


1. Generic Structure dari Narrative Text

Bagi sobat yang masih duduk di bangku sekolah tingkat menengah, penjelasan mengenai narrative texts tak usah sulit-sulit ya.. Intinya, narrative text ini mempunyai struktur / susunan seperti di bawah ini :
Orientation : It is about the opening paragraph where the characters of the story are introduced.(berisi pengenalan tokoh, tempat dan waktu terjadinya cerita (siapa atau apa, kapan dan dimana)
Complication : Where the problems in the story developed. (Permasalahan muncul / mulai terjadi dan berkembang)
Resolution : Where the problems in the story is solved. Masalah selesai, --- secara baik "happy ending" ataupun buruk "bad ending".
Kadangkala susunan (generic structure) narrative text bisa berisi: Orientation, Complication, Evaluation, Resolution dan Reorientation. Meski “Evaluation” dan “Reorientation” merupakan optional; bisa ditambahkan dan bisa tidak. Evaluation berisi penilaian/evaluasi terhadap jalannya cerita atau konflik. Sedangkan Reorientation berisi penyimpulan isi akhir cerita.

2. Grammar Used dalam Narrative Text

Grammar (tata bahasa) yang sering muncul dalam membuat narrative text adalah:

Menggunakan tenses "Past", baik simple, past perfect, past continuous, past perfect continuous, atau bisa saja past future continuous.

3. Contoh Narrative Text

Cinderella



Once upon a time... there lived an unhappy young girl. Unhappy she was, for her mother was dead, her father had married another woman, a widow with two daughters, and her stepmother didn't like her one little bit. All the nice things, kind thoughts and loving touches were for her own daughters. And not just the kind thoughts and love, but also dresses, shoes, shawls, delicious food, comfy beds, as well as every home comfort. All this was laid on for her daughters. But, for the poor unhappy girl, there was nothing at all. No dresses, only her stepsisters' hand-me-downs. No lovely dishes, nothing but scraps. No nice rests and comfort. For she had to work hard all day, and only when evening came was she allowed to sit for a while by the fire, near the cinders. That is how she got her nickname, for everybody called her Cinderella. Cinderella used to spend long hours all alone talking to the cat. The cat said,

"Miaow", which really meant, "Cheer up! You have something neither of your stepsisters have and that is beauty."

It was quite true. Cinderella, even dressed in rags with a dusty gray face from the cinders, was a lovely girl. While her stepsisters, no matter how splendid and elegant their clothes, were still clumsy, lumpy and ugly and always would be.

One day, beautiful new dresses arrived at the house. A ball was to be held at Court and the stepsisters were getting ready to go to it. Cinderella, didn't even dare ask, "What about me?" for she knew very well what the answer to that would be:

"You? My dear girl, you're staying at home to wash the dishes, scrub the floors and turn down the beds for your stepsisters. They will come home tired and very sleepy." Cinderella sighed at the cat.

"Oh dear, I'm so unhappy!" and the cat murmured "Miaow".

Suddenly something amazing happened. In the kitchen, where Cinderella was sitting all by herself, there was a burst of light and a fairy appeared.

"Don't be alarmed, Cinderella," said the fairy. "The wind blew me your sighs. I know you would love to go to the ball. And so you shall!"

"How can I, dressed in rags?" Cinderella replied. "The servants will turn me away!" The fairy smiled. With a flick of her magic wand... Cinderella found herself wearing the most beautiful dress, the loveliest ever seen in the realm.

"Now that we have settled the matter of the dress," said the fairy, "we'll need to get you a coach. A real lady would never go to a ball on foot!"

"Quick! Get me a pumpkin!" she ordered.

"Oh of course," said Cinderella, rushing away. Then the fairy turned to the cat.

"You, bring me seven mice!"

"Seven mice!" said the cat. "I didn't know fairies ate mice too!"

"They're not for eating, silly! Do as you are told!... and, remember they must be alive!"

Cinderella soon returned with a fine pumpkin and the cat with seven mice he had caught in the cellar.

"Good!" exclaimed the fairy. With a flick of her magic wand... wonder of wonders! The pumpkin turned into a sparkling coach and the mice became six white horses, while the seventh mouse turned into a coachman, in a smart uniform and carrying a whip. Cinderella could hardly believe her eyes.

"I shall present you at Court. You will soon see that the Prince, in whose honor the ball is being held, will be enchanted by your loveliness. But remember! You must leave the ball at midnight and come home. For that is when the spell ends. Your coach will turn back into a pumpkin, the horses will become mice again and the coachman will turn back into a mouse... and you will be dressed again in rags and wearing clogs instead of these dainty little slippers! Do you understand?" Cinderella smiled and said,

"Yes, I understand!"

When Cinderella entered the ballroom at the palace, a hush fell. Everyone stopped in mid-sentence to admire her elegance, her beauty and grace.

"Who can that be?" people asked each other. The two stepsisters also wondered who the newcomer was, for never in a month of Sundays, would they ever have guessed that the beautiful girl was really poor Cinderella who talked to the cat!

When the prince set eyes on Cinderella, he was struck by her beauty. Walking over to her, he bowed deeply and asked her to dance. And to the great disappointment of all the young ladies, he danced with Cinderella all evening.

"Who are you, fair maiden?" the Prince kept asking her. But Cinderella only replied:

"What does it matter who I am! You will never see me again anyway."

"Oh, but I shall, I'm quite certain!" he replied.

Cinderella had a wonderful time at the ball... But, all of a sudden, she heard the sound of a clock: the first stroke of midnight! She remembered what the fairy had said, and without a word of goodbye she slipped from the Prince's arms and ran down the steps. As she ran she lost one of her slippers, but not for a moment did she dream of stopping to pick it up! If the last stroke of midnight were to sound... oh... what a disaster that would be! Out she fled and vanished into the night.

The Prince, who was now madly in love with her, picked up her slipper and said to his ministers,

"Go and search everywhere for the girl whose foot this slipper fits. I will never be content until I find her!" So the ministers tried the slipper on the foot of all the girls... and on Cinderella's foot as well... Surprise! The slipper fitted perfectly.

"That awful untidy girl simply cannot have been at the ball," snapped the stepmother. "Tell the Prince he ought to marry one of my two daughters! Can't you see how ugly Cinderella is! Can't you see?"

Suddenly she broke off, for the fairy had appeared.

"That's enough!" she exclaimed, raising her magic wand. In a flash, Cinderella appeared in a splendid dress, shining with youth and beauty. Her stepmother and stepsisters gaped at her in amazement, and the ministers said,

"Come with us, fair maiden! The Prince awaits to present you with his engagement ring!" So Cinderella joyfully went with them, and lived happily ever after with her Prince. And as for the cat, he just said "Miaow"!
 

FREEDOM! Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos